Definisi grafologi adalah seni membaca karakter
tulisan tangan. Tulisan tangan mirip sidik jari-setiap orang memiliki ciri
khusus. Kalaupun ada dua orang memiliki tulisan tangan yang sama, jika anda
perhatikan, pasti akan terlihat bedanya.
Tulisan tangan terbentuk dari rangsangan kecil dari otak sehingga
sering sekali para ahli grafologi menyebut tulisan tangan adalah “tulisan
otak.” Grafologi merupakan sebuah ilmu yang empirik, karena ilmu ini dibuktikan
berdasarkan fenomena dalam satu populasi dan ada kuantifikasi hasil atau ada
hasil dari uji statistik yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kegunaan grafologi bisa kita lihat sejak 6000
tahun yang lalu, di masa Cina kuno. Pengetahuan mereka berpindah ke orang
Yunani dan Romawi, dan Kaisar Nero menggunakannya untuk menentukan orang yang
bisa ia percaya.
Buku pertama yang muncul tentang tulisan
tangan ditulis oleh orang Italia, Camillo Baldi pada tahun 1622. Namun, kata
‘grafologi’ sesungguhnya diungkapkan oleh Jean Michon, orang Perancis, pada
abad ke-19. Kata tersebut datang dari bahasa Yunani ‘graphí’ yang berarti
menulis, dan ‘ology’ yang berarti ilmu.
Michon membentuk Graphological Society
(Lembaga Grafologi) di Paris, yang berkembang sampai masa Perang Dunia Kedua
(1939-1945). Penulis Edgar Allan Poe juga mempelajari tulisan tangan dan
mempublikasikan penemuannya, serta menyatakan kata ‘autograph’ untuk
menjelaskan pendekatannya.
Grafologi dipelajari di Klinik Psikologi Harvard tahun 1930 oleh
Gordon Allport, dan pada tahun 1955 Klara Roman dan George Staemphli
mengembangkan faktor-faktor penting untuk menilai karakter dari tulisan tangan.
Di banyak universitas Eropa, grafologi adalah bagian dari kurikulum
untuk jurusan psikologi.
Sekarang ini banyak area dalam hidup di mana
grafologi dianggap sangat berguna. Menilai tulisan tangan sangatlah membantu
dalam banyak bidang saat ini. Contohnya dalam bidang pendidikan, kita dapat
mengetahui bakat dan minat seseorang, pelaku kekerasan di sekolah, dan dapat
pula digunakan untuk bimbingan atau BK.
Grafologi juga digunakan di bidang
kriminalitas, forensik, dan konseling. Analisis tulisan tangan sangat
penting dalam menentukan apa ada dokumen yang dipalsukan, karena masih tetap
bergantung pada fakta bahwa tiap orang menulis dengan cara yang berbeda dan
variasi sekecil apapun bisa diketahui. Grafologi juga bisa digunakan para ahli
untuk mendiagnosis penyakit mental, dan bisa digunakan oleh polisi untuk
mendapatkan gambaran tentang kesehatan mental dari tersangka.
Jadi bagaimana anda bisa menggunakan
grafologi dalam kehidupan sehari-hari? Anda bisa menggunakannya untuk
mendapatkan ide yang keren tentang karakter dan kemampuan diri anda, dan juga
untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam dari teman dan juga keluarga
anda. Kalau anda bisa melihat tulisan tangan seorang cowok atau cewek, ini bisa
memberi anda petunjuk seperti seberapa bagus dia bila menjadi teman kencan dan
apakah anda berdua akan cocok atau mengalami kendala dalam menjalani hubungan.
Bagi anda yang menaruh minat dan ingin
mempelajari grafologi, perlu diingat bahwa grafologi, seperti seni lainnya,
perlu diperlakukan dengan hormat. Sangat tidak adil untuk mengambil contoh
tulisan tangan seseorang lalu dibagi-bagikan ke teman-teman anda tanpa
diketahui orang tersebut! Juga, jangan menyuruh orang untuk memberi contoh
tulisannya tanpa sepengetahuan mereka.
Mereka punya hak untuk menjaga privasinya, dan
anda akan punya kesenangan yang lebih banyak lagi dengan tulisan orang yang
benar-benar mau ambil bagian dan yang bakal memberi tahu kalau anda ‘bisa
menilai’ apa tidak-dengan begitu anda belajar lebih banyak lagi. Dalam
grafologi juga, seseorang akan semakin ahli sejalan dengan jam terbang (learning
by doing).
Tips Membaca Kepribadian dari Tulisan Tangan
1.
Besar Kecilnya
Tulisan.
Dilihat dari sudut pandang besar kecilnya tulisan terdapat empat
kriteria penting yaitu: kecil, sedang, besar, dan sangat besar.
a.
Tulisan yang berukuran
kecil menunjukkan sifat pendiam, sering menyendiri tapi punya otak yang
cemerlang dan pikirannya selalu ilmiah. Orang dengan tulisan seperti ini
nalarnya logis.
b.
Tulisan tangan yang
ditulis kecil-kecil tapi jelas mudah untuk dibaca menunjukkan penulisnya
pandai, juga punya konsentrasi kuat, walau sayang tipe ini kadang suka sekali
menonjolkan keilmuannya. Sedangkan jika tulisan tangan kecil dan susah
membacanya berarti sang penulis adalah orang bertipe mandiri dalam hidupnya.
c.
Tulisan tangan sedang,
mengandung makna bahwa penulisannya adalah orang yang sangat terpaku kepada
tradisi kuno, atau hal-hal yang bersifat formil modern. Tipe ini sangat jitu
dalam penggunaan logika untuk dasar referensi keputusan-keputusannya.
d.
Jenis tulisan tangan
yang besar menunjukkan besarnya ambisi seseorang namun murah hati dan selalu
ingin dihargai oleh orang lain, di samping suka melebihkan omong-omongan yang
kurang perlu. Sedangkan untuk jenis tulisan tangan yang sangat besar
menunjukkan bahwa penulisnya sangat hati-hati dalam segala hal, gemar membuat
perhatian bagi sekelilingnya, banyak over aktingnya dalam mencari perhatian,
ingin selalu tampil di depan, karena dia gemar berpetualang kemana-mana,
mengikuti panggilan jiwanya.
2.
Gaya Tulisan.
Dalam spesifikasi Gaya Tulisan ini terbagi ke dalam lima sub.
Masing-masing, adalah :
a.
Gaya Sambung Biasa
Orang yang punya model
tulisan begini biasanya senang memberi respon pada setiap masalah, bisa
menerima ide dari orang lain, mudah bergaul dan disenangi teman. Baginya
berbakat untuk menjadi seorang pemimpin.
b.
Gaya Sambung Berbentuk
Petak
Mengandung arti
penulisnya mudah dipengaruhi, selalu menilai enteng setiap persoalan, hingga
tindakannya kadang terkesan sembrono, tanpa pemikiran matang.
c.
Gaya Sambung Berliku
Tulisan yang banyak
luka-likunya, mengandung makna bahwa penulisnya sangat formil, hati-hati dan
sering menonjolkan status, namun umumnya sifat mereka pendiam, gemar menyendiri
dan biasanya banyak memiliki keahlian atau bakat.
d.
Gaya Lurus dan Lancip
Tulisan tangan model
demikian menunjukkan penulisnya orang agresif, sangat tekun mengerjakan
sesuatu, walau kadang enggan berkompromi dengan orang lain. Bila lancipnya pada
huruf awal saja maka pertanda dirinya orang yang banyak mengalami konflik
psikologis, sehingga kadang bersikap agresif.
e.
Gaya Campuran
Bentuk tulisan
bersambung yang tak karuan menuliskan cepat, dan kadang sukar membacanya hal
ini mengandung arti bahwa penulisnya adalah orang yang biasa berpikir cepat,
kreatif tapi paling tersinggung kalau dikritik. Bahkan, bila tidak sesuai
dengan kehendaknya jangan harap orang bisa mendapatkan bantuannya karena dia
paling doyan mengelak dalam memberi pertolongan.
3.
Kemiringan Tulisan
Bentuk kemiringan tulisan tangan, apakah itu miring ke kiri atau
ke kanan, atau tegak lurus.
a.
Mereka yang tulisannya
miring ke kiri menunjukkan penulisnya bersikap tertutup (introvet). Segala
sesuatu diukur menurut penilainnya sendiri atau menurut ukuran masa lampau.
Disamping mempunyai sikap konservatif, orang dengan tipe tulisan ini sangat
individualis.
b.
Jenis tulisan miring
ke kanan, menandakan orang yang ramah, aktif dan bersikap terbuka (extropet),
berani menghadapi tantangan baru. Dalam bekerja kata hatinya merupakan power
yang penting, tapi dalam hal yang kurang dikuasai dia lebih banyak untuk
menanyakan kepada ahlinya.
c.
Tulisan tangan yang
bentuknya tegak, mengandung arti bahwa penulisnya adalah tipe orang yang tak
suka banyak diatur. Baginya dia adalah miliknya sendiri, kebebasan menjadi
hobinya dalam mengerjakan sesuatu tindakan, namun kontrol diri tidak pernah
lepas dalam memilah dan memilih hal yang dianggapnya positif.
4.
Tekanan Tulisan
a.
Bila kita
memperhatikan bekas tulisan tangan seseorang akan ditemukan tampak goresan
tekanan tulisan seperti tercetak di baliknya. Dengan memperhatikan bekas
goresan yang tercetak di balik kertas kita akan dapat mengetahui dan menebak
bagaimana kepribadian dan tingkah laku si penulisnya.
b.
Tekanan yang halus
berarti pembawaannya tenang, tapi mudah atau tidaknya dibaca itu bukan persoalan.
Sedangkan tulisan yang bekas tekanannya tercetak jelas dibelakangnya menandakan
penulisnya punya sifat kaku dan formal. Karenanya orang ini sulit untuk bisa
cepat menyesuaikan diri dalam pergaulan, namun dia menganggap bersikap demikian
penting baginya agar dihargai orang lain.
5.
Bentuk Huruf Awal
Diantara orang ada yang gemar memainkan bentuk tulisannya,
terutama bentuk awal tulisannya. Beberapa ciri dan kecenderungan karakter si
penulis adalah sebagai berikut:
a.
Bentuk Jangkar
Disebut bentuk jangkar
karena memang huruf awal tulisnya dalam bentuk jangkar. Tulisan ini memberi
tanda bahwa yang memiliki tulisan cenderung bersikap kurang dewasa dan kurang
percaya diri dalam menjalani hidup. Dia banyak bersikap pasif.
b.
Bentuk Busur
Disebut bentuk busur
karena memang bentuk awalnya membentuk busur seperti ditarik. Pemilik tulisan
ini biasanya cepat puas dengan hasil yang dicapai, dan hidupnya sangat
berpandangan kuat akan nilai-nilai religius.
c.
Bentuk Memanjang
Huruf awal memanjang
yang dituliskan pelan-pelan, menunjukkan bahwa orangnya terlalu berhati-hati
dalam merencanakan masa depan. Panjanganya huruf awal menunjukkan kelambatan
kerja dan pemborosan waktu.
d.
Bentuk memanjang dari
bawah
Bentuk memanjang dari
bawah bila digoreskan secara kilat menunjukkan penulisannya orang yang agresif
dan cepat menyelesaikan pekerjaan, disamping gemar melakukan berbagai
eksprimen.
6.
Bentuk Huruf Akhir
Bentuk akhir kata yang dituliskan, menunjukkan sikap sosial dan
kualitas penulisnya. Tentang huruf akhir ini ada tiga model. Masing-masing,
adalah:
a.
Bila huruf akhir suatu
kata ditulis memanjang, mengandung pengertian bahwa orang itu memiliki
kemurahan hati, rasa sosialnya besar.
b.
Bila huruf akhir
memanjang ke atas, berarti penulisnya menyukai kemewahan, disamping idealis dan
punya semangat yang tinggi.
c.
Bila huruf akhir
menyilang berarti tidak segan mengritik diri sendiri apabila perbuatannya
memang salah atau keliru.
Spasi Tulisan Juga
diperhatikan dalam Grafologi
Spasi antarkata dan antarhuruf mengungkapkan seberapa murah hati
atau jahatnya seseorang, seberapa mudah bergaul, dan tingkatan diskriminasi
yang dia gunakan dalam memilih teman.
-
Lebar: berasosiasi
dengan jarak, separasi, pelepasan.
-
Sempit: berasosiasi
dengan kedekatan, kualitas gelisah, ketidakleluasaan.
Tolok
ukur: satu huruf. Jika jarak antarkata kurang dari satu huruf, dikatakan sempit
(kecil). Jika lebih dari satu huruf, dikatakan lebar (besar).
-
Spasi kecil
antarhuruf: mengindikasikan kebutuhan akan orang lain dan kehidupan sosial yang
penuh. Bila sangat kecil: berpandangan picik dan gelisah, tidak terbuka.
-
Spasi lebar
antarhuruf: menunjukkan kehati-hatian dan kewaspadaan dalam memilih kenalan,
terisolasi.
-
Spasi kecil antarkata:
tanda ketidakmampuan untuk membuat rencana dan rendahnya kemampuan dalam
organisasi, posesif, tergantung, memiliki sikap bermusuhan, membutuhkan orang
lain, mudah bergaul, memiliki sifat sosial tinggi.
-
Spasi lebar antarkata:
tanda kemampuan untuk melihat ke depan secara objektif, ingin menjaga jarak
dengan orang lain, berhati-hati dalam setiap hubungan, suka menyendiri,
cenderung tidak percaya pada orang lain.
-
Spasi antarbaris
kecil: suka terlibat langsung dengan tindakan.
-
Spasi antarbaris
lebar: tanda ketidakmampuan dalam membuat perencanaan, suka berada di balik
layar, menjaga jarak, mengamati dengan seksama.
Marjin dan Kemiringan Tulisan juga Mengungkap Karakter Seseorang
Mengungkapkan kualitas
pendidikan dan sosial.
-
Marjin atas lebar:
cenderung menarik diri dan menjaga jarak dengan orang lain, bersifat formal,
hormat terhadap orang lain.
-
Marjin atas sempit:
menyukai formalitas.
-
Marjin bawah lebar:
rasa takut terhadap seks, idealis, kurang bersahabat, mementingkan keterampilan
luar, adanya trauma emosional.
-
Marjin bawah sempit:
mempunyai naluri suka menimbun, sok akrab, kurang hati-hati, sentimental,
materialistis, mudah lelah, kurang bisa berkomunikasi.
-
Marjin kiri lebar:
latar belakang kebudayaan yang baik, intelejensi, rasa seni, selalu ingin
berkembang dan aktif.
-
Marjin kiri sempit:
persahabatan yang tidak pandang bulu, picik, pendiam, hipersensitif, hati-hati,
ingin menghindari tekanan.
-
Marjin kanan lebar:
ketakutan akan masa depan.
-
Marjin kanan sempit:
pendekatan lebih berhati-hati terhadap calon teman dan dunia secara umum,
kurangnya sikap memilih-milih, murah hati, sembrono, ketidaksabaran, ingin
segera keluar dari masalah.
-
Rata: memiliki pikiran
yang teratur dan mata yang artistik.
-
Satu halaman penuh
tulisan tanpa ada jarak spasi: picik, banyak bicara.
-
Satu halaman hampir
semuanya bermarjin: penakut, tertekan, tidak pernah puas.
-
Marjin kiri
acak-acakan: depresi temporer.
-
Marjin kiri semakin
melebar ketika tulisan turun: bermakna tulisan cepat dan spontan, kesulitan
untuk menggunakan waktu.
-
Marjin kiri semakin
menyempit ketika tulisan turun: cenderung memulai tugas yang berani.
-
Marjin sempit di sisi
kiri dan kanan: tidak melihat berbagai hal dari segi pandangan masyarakat
lainnya, tidak melihat dirinya dengan baik.
-
Marjin kiri tidak
rata: tidak bisa menyesuaikan diri dengan masyarakat, suka melawan, suka
menyimpang, tidak disiplin.
-
Tidak ada marjin:
sibuk, berusaha keras, pelit, egois.
KEMIRINGAN
Ke kiri: berhubungan dengan masa lalu dan
hal-hal yang negatif.
Vertikal: berhubungan dengan pengendalian dan formalitas.
Ke kanan: berhubungan dengan masa depan dan hal-hal yang positif.
Vertikal: berhubungan dengan pengendalian dan formalitas.
Ke kanan: berhubungan dengan masa depan dan hal-hal yang positif.
a. Ke kanan: ekstrover, kepribadian yang bebas
disertai kebutuhan dan kapasitas untuk kontak manusiawi, keinginan memberi dan
menerima afeksi, mudah berkomunikasi, bersahabat, responsif, suportif, kurang
sabar, tidak tenang, tergesa-gesa, aktif. Positifnya: keaktifan, simpati,
kemampuan bergaul. Negatifnya: ketidaksabaran, ketergesa-gesaan, kepanikan.
b. Terlalu ke kanan: makin suka bergaul tetapi
dengan kendali emosi yang lebih rendah, mudah bosan, mudah gelisah, banyak
teman dekat
c. Sedikit ke kanan: membutuhkan orang lain,
berpandangan ke luar, ekstrover
d. Ke kiri: introver, dituntun oleh pikiran
ketimbang emosi, mudah tersinggung. Positifnya: kontrol diri, sikap hemat,
pemikiran yang konservatif. Negatifnya: keegoisan, ketakutan terhadap masa
depan, mengucilkan diri
e. Terlalu ke kiri: introspektif, gugup, pemimpi
f. Sedikit ke kiri: banyak menggunakan
pikirannya, agak introver
g. Vertikal: independen, tidak ekstrover dan juga
tidak introver, tidak tergantung pada orang atau sesuatu yang lain. Positifnya:
kenetralan, dominasi pemikiran, kontrol diri, penjagaan jarak. Negatifnya:
keegoisan, tidak berbelas kasih, sikap dingin, dan kaku.
h. Bervariasi (ada ke kanan, ada ke kiri):
kepribadian yang serba guna tetapi kerap tidak stabil, mudah berubah, kerap
murung, kerap terombang-ambing antara kata hati dan kendali (pikiran dan
emosi).
Tulisan yang dasarnya
tetap, kuat, dan lurus menunjukkan orang yang suasana hatinya terkendali. Dia
tidak mudah digoyahkan orang lain dan mempunyai keseimbangan yang baik,
berterus terang, dan tekun.
Turun: berhubungan dengan depresi, lelah, ketidakjujuran,
kesedihan, pesimisme
Datar: berhubungan dengan ketenangan dan stabilitas luar.
Naik: berhubungan dengan penuh harapan, ambisi, kejujuran, aktivitas, motivasi dan sukses.
Datar: berhubungan dengan ketenangan dan stabilitas luar.
Naik: berhubungan dengan penuh harapan, ambisi, kejujuran, aktivitas, motivasi dan sukses.
a. Miring ke atas (menaik): menunjukkan ambisi
dan optimisme, orang yang teratur, berperasaan dan bertanggung jawab, suka
bergaul, menyenangkan.
b. Menaik tiruan (garis dasar menaik tetapi jatuh
pada bagian akhir): mudah menyerah.
c. Miring ke bawah (menurun): menunjukkan
pesimisme dan depresi, kelelahan mental dan fisik.
Makin tinggi sebuah
garis menanjak, makin ambisius dan optimistis. Makin jauh kemiringan ke arah
bawah, makin besar pesimisme.
a. Bervariasi: mengungkapkan suasana hati, mudah
mengesampingkan akal sehat guna memberi tempat kepada perasaan. Mungkin dia
tidak sabar dan tidak dapat diandalkan.
b. Membentuk kurva (menaik kemudian menurun) atau
cembung: mudah menyerah, memulai pekerjaan dengan semangat dan antusiasme yang
tinggi tetapi kemudian kehilangan semangat.
c. Membentuk kalung (menurun kemudian menaik)
atau cekung: jalan untuk mencapai tujuan, memulai suatu pekerjaan dengan
semangat dan antusiasme rendah tetapi kemudian sangat bersemangat.
d. Lurus: stabil, terkendali.
e. Sangat lurus: bertindak dangkal seolah-olah
terkendali.
f. Tiap kata naik: sedang bahagia
g. Tiap kata turun: tidak bahagia
Tips Membaca
Coretan-Coretan Tangan di Tulisan
Anda suka corat-coret? Kalau tanpa sadar anda suka
mencorat-coret di kertas ketika bosan, coba perhatikan gambar apa yang sering
anda buat. Soalnya coretan yang anda buat itu bisa mencerminkan kepribadian
anda lho. Penasaran ‘kan? Simak uraian berikut!
1)
Binatang =
mencerminkan bagaimana memandang diri sendiri. Jika menggambar hewan peliharaan
berarti memiliki pribadi yang ramah. Hewan kecil mengindikasikan perasaan takut
yang tersembunyi. Sedangkan hewan liar mencerminkan agresivitas.
2)
Tanda panah = Tanda
panah ke kiri berarti sedang mengenang masa lalu. Tanda panah ke kanan berarti
siap untuk menyongsong masa depan. Tanda panah ke suatu objek berarti marah
atau penasaran dengan objek tersebut.
3)
Burung = Memiliki daya
imajinasi yang tinggi, penuh petimbangan, cinta kasih, dan menyukai kebebasan.
4)
Kotak-kotak dan bentuk
geometris = pribadi yang terorganisasi dan problem solver yang
baik.
5)
Lingkaran =
flesksibel, mudah beradaptasi dan menyesuaikan diri. Memiliki iman yang kuat
sehingga memiliki jiwa optimis dan pantang menyerah.
6)
Bunga = riang, ceria,
bahagia menjadi diri sendiri, menikmati hidup, dan sedang mencari cinta.
7)
Simbol mata uang =
sedang banyak uang atau sama sekali tidak punya uang dan berharap bisa punya
uang banyak.
8)
Mata = mencerminkan
cara memandang dunia. Mata kecil mencerminkan perenungan dan mata yang besar
menunjukkan kecurigaan dan perasaan yang sangat sensitif
9)
Anting = suka
membesar-besarkan segala sesuatu.
10)
Wajah dengan warna
redup = sikap waspada.
11)
Wajah dengan warna
gelap = karakter dominan namun labil.
12)
Jerapah = ingin
mengetahui seberapa besar daya tarik terhadap lawan jenis, semakin panjang
leher jerapah yang digambar, semakin dalam pesona dalam diri yang ingin digali.
13)
Happy face = perilaku
yang ditampilkan tidak sejalan dengan hati nurani. Namun pribadi ini senang
menebar keceriaan di sekitarnya dan senang bertemu dengan banyak orang juga
bersahabat dengan siapapun.
14)
Jantung hati = penuh
cinta, welas asih, dan pengertian.
15)
Inisial = ingin tahu
lebih banyak tentang pemilik inisial dimaksud.
16)
Bentuk yang saling
bertautan = mencerminkan pemikiran yang logis dan senang berbagi segala hal
dengan orang-orang di sekeliling.
17)
Garis bergerigi =
sedang merasa terhimpit dan marah. Apabila garis tersebut melingkari suatu
objek mencerminkan rasa balas dendam. Namun jika garis tersebut melingkar tapat
di atas suatu objek berarti sedang marah terhadap sesuatu
18)
Ciuman = mendambakan
cinta
19)
Pisau = sisi agresif
yang tersembunyi
20)
Benang kusut =
lingkaran kusut yang besar melambangkan keinginan akan gaya hidup bebas yang
menggelnding begitu saja. Lingkaran kusut yang kecil melambangkan perasaan
marah yang terpendam
21)
Bibir = bibir tipis
menunjukkan kekhawatiran dan bibir terbuka mencerminkan perhatian dan rasa
cinta kasih
22)
Kumis = apabila suka
menambahkan kumis, kacamata, atau tanduk pada foto/gambar orang, berarti sedang
menginginkan untuk dapat hidup mandiri
23)
Uang = keinginan untuk
meraih sukses, kekuatan, dan jabatan lebih dari yang dimiliki saat ini
24)
Nama = menulis nama
seseorang berulang kali menandakan rasa penasaran dan perhatian terhadap si
pemilik nama. Sedangkan coretan nama sendiri disertai desain khusus di sekitarnya
melambangkan pencarian jati diri.
25)
Gurita = simbol dari
kelahiran kembali. Sama maknanya seperti laba-laba dan naga. Bisa juga sedang
merasa jenuh dan tidak menarik.
26)
Batu dan kerikil =
pribadi yang rendah hati dan memiliki pikiran bahwa hidup penuh dengan
tantangan dan cobaaan yang harus dihadapi.
27)
Pasangan =
kekhawatiran akan perpisahan. Dapat juga mencerminkan cara pandang yang
seimbang antara segi positif dan negatif
28)
Tanda tanya = keraguan
yang selalu menyelimuti pikiran
29)
Hujan = depresi yang
cukup dalam
30)
Pelangi = usaha untuk
mencerminkan rasa stres dan kesedihan yang selama ini terpendam
31)
Bintang = sosok yang
optimis, tangguh, dan tidak mudah larut dalam kekecewaan karena memiliki sifat
ambisius dan yakin terhadap cita-cita
32)
Sosok tegak = haus
perhatian
33)
Matahari = sedang
senang dan bahagia
34)
Garis-garis = pesimis
dengan ide-ide baru dan memerlukan motivasi dari orang-orang terdekat
35)
Segitiga = pandai
mengatur segala sesuatu dengan baik
36)
Wajah cemberut =
menunjukkan mood yang sedang tidak bagus dan rasa tidak suka terhadap orang
lain
37)
Unicorn =
mengekspresikan harapan dan perasaan yang murni
38)
Vampir = suka
mengambil keuntungan dari orang lain
39)
Gunung = amarah yang
meledak-ledak
40)
Aliran air = aliran
air yang tenang melambangkan suasana hati yang damai. Laut yang penuh ombak
bergulung menandakan kekhawatiran akan bencana
41)
Rumah kecil
dikelilingi pagar = keinginan akan kasih sayang, kehangatan, dan kenyamanan
dari sebuah rumah
42)
Huruf X dan O =
pribadi yang kompetitif dan serius dalam menghadapi hidup
43)
Huruf Y = tidak yakin
dalam mengambil keputusan
44)
Angka 0 = lambang dari
segala sesuatu yang bersifat kontradiktif. Bisa juga mencerminkan perasaan
terpuruk
45)
Huruf Z = tipe pekerja
keras.
sumber:
http://mystys.wordpress.com dan http://santai2008.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar